Burung Ajaib

Buku Cerita Anak
Dibaca : 77 kali

Cerita "Burung Ajaib" yang ditulis oleh Dina Alfiyanti Fasa ini berasal dari Kalimantan Timur. Cerita ini mengisahkan tentang Kerajaan Rimba Belantara yang dipimpin oleh seorang adiraja yaitu Raja Pelanduk. Raja Pelanduk adalah seorang pemimpin yang cerdik, bijaksana, tegas, dan lucu. Setiap hewan di kerajaan itu pun sangat menghormatinya. Namun, ada hal yang merisaukan sang raja. Keadaan alam di sekitar kerajaannya semakin lama makin memburuk, persediaan makanan menipis. Oleh karena itu, semua raja hewan diundang bermusyawarah untuk mencari solusi keadaan ini. Saat acara musyawarah setiap raja hewan memberi masukan kepada Raja Pelanduk. Raja Kura-kura mengatakan bahwa jika negeri mereka ingin kembali makmur, mereka harus mendapatkan burung tersebut yang berada sangat jauh di seberang lautan. Karena tidak ada yang bersedia menjadi utusan untuk mendapatkan burung ajaib tersebut, akhirnya sang adiraja memutuskan untuk mengutus kaum kupu- kupu. Sang kupu-kupu pun terbang bersama keenam pengawalnya melintasi lautan luas demi mendapatkan burung ajaib tersebut.

Tombak Si Bagas Marhusor

Cerita Rakyat
Dibaca : 78 kali

Cerita "Tombak si Bagas Marhusor" yang ditulis Buha Aritonang berasal dari Sumatera Utara. Cerita ini mengisahkan tentang Bagas Marhusor yang selalu menang dalam permainan. Hal ini membuat Raja Parsahala Sotarihuthon iri. Pada suatu hari, sekelompok babi hutan berdatangan ke kebun. Karena tidak satupun tombak warga dapat membunuh babi, Raja meminta Partiang Nabulus untuk mencari babi-babi tersebut ke hutan dan membunuhnya bersama Bagas Marhusor. Ketika babi-babi menyerang, Partiang Nabulus memberikan tombak sakti warisan nenek moyang dan Bagas segera menghunus tombak sehingga mengenai rusuk babi. Beberapa hari kemudian, Raja hampir celaka karena digigit babi hutan belang. Namun, dengan berani Bagas menghunuskan tombaknya pada babi itu. Sebagai rasa terima kasih, Raja mengadakan sebuah pesta. Selain itu, Raja berjanji akan mengabulkan satu permintaan Partiang Nabulus. Permintaan tersebut adalah menjodohkan Bagas Marhusor dengan Lantio Bulani, seorang Putri Raja.

Vova Sanggayu

Cerita Rakyat
Dibaca : 34 kali

Cerita "Vova Sanggayu" yang ditulis oleh Suryani merupakan cerita yang berasal dari Sulawesi Barat. Cerita ini merupakan karya sastra dari tanah Mamuju Utara, Sulawes iBarat yang bercerita tentang seorang anak yang gagah berani bernama Ijo yang hidup bersama Nenek Tupu yang sangat dicintainya. Nenek Tupu adalah seorang yang gemar menanam dan merawat pohon. Ia menanam apa saja yang bisa bermanfaat bagi kehidupan.Nenek Tupu juga dikenal sebagai tuan tanah yang baik hati karena selalu berbagi hasil tanamannya itu dengan tetangga di sekitarnya. Nenek Tupu menanam pohon bakau yang dinamainya vova sanggayu di pinggir pantai. Nenek Tupu meminta Ijo untuk menjaga vova sanggayu dan berpesan agar tidak menebang pohon bakau karena akan membawa kerugian bagi banyak orang, seperti yang dilakukan oleh Puaq dan Amboq.

Bunga Talang Mamak

Cerita Rakyat
Dibaca : 23 kali

"Bunga Talang Mamak" yang ditulis ulang oleh Arriyanti ini berasal dari Provinsi Sumatra Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang anak bernama Bujang Tonek yang berasal dari Luhak Lima Puluh Kota, tepatnya dari negeri Taram. Suatu Hari Bujang Tonek pergi merantau mencari pamannya yang hilang merantau tidak ada kabarnya. Pencarian tersebut mengantarkan Bujang Tonek pada daerah Mudiak Canako, di negeri orang Talang Mamak. Sebagian besar cerita ini mengisahkan tentang petualangan Bujang Tonek di negeri Talang Mamak antara lain mengajarkan memasak pada warga, menyelamatkan warga dari binatang buas, sampai pada akhirnya dia menikah dengan warga negeri Talang Mamak.

Cahaya untuk Bonar

Cerita Rakyat
Dibaca : 77 kali

Cerita Cahaya untuk Bonar berkisah tentang persahabatan seorang anak bernama Bonar dengan seekor sapi piaraan bernama Poltak. Poltak adalah sapi yang sangat berjasa menyelamatkan hidup Bonar dari terpaan kemiskinan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Suatu hari,berkat ketekunan Bonar dalam mengurus Poltak, Poltak pun melahirkan anak sapi. Opung Sahala yang senang dengan pekerjaan Bonar memberikan anak sapi itu kepada Bonar secara cuma-cuma. Anak sapi itulah yang kemudian menjadi modal bagi Bonar untuk melanjutkan sekolah dan mengejar cita-citanya.

Sabeni Jawara dari Tanah Abang

Cerita Rakyat
Dibaca : 33 kali

Cerita "Sabeni Jawara dari Tanah Abang" yang berasal dari DKI Jakarta ini ditulis oleh Lustantini Septiningsih. Cerita ini berkisah tentang dua bersaudara yaitu Rojali dan Somad yang berbakti kepada Ibunya. Mereka bekerja di Pasar Tanah Abang sebagai kuli panggul. Meski penghasilannya tidak seberapa namun mereka sangat tekun dan jujur. Mereka tertarik dengan Salamah putri Pak Sabeni. Pak Sabeni adalah seorang jawara Tanah Abang yang memiliki ilmu bela diri yang hebat. Siapapun yang ingin menikahi Salamah, harus berhadapan dengan Pak Sabeni untuk beradu ketangkasan. Banyak pemuda dan preman yang ingin menikahi Salamah, tetapi gagal karena kalah beradu ketangkasan dengan Pak Sabeni.

Cahaya dan Dusta Si Gunam

Cerita Rakyat
Dibaca : 27 kali

Cerita yang ditulis Ferdinandus Moses berasal dari Kalimantan Timur ini menceritakan kehidupan pasangan suami istri bernama Gunam dan Ben. Kehidupan keduanya selalu diliputi kecemasan akan masa depan.Terlebih lagi sang istri, Ben yang selalu merisaukan suaminya. Merasa terpancing dengan kerisauan istrinya, Gunam semakin rajin berburu dan mencari ikan. Saking asyiknya di luar, sampai-sampai Gunam tidak mengikuti pesta pengucapan syukur (pesta erau). Karena tidak mengikuti pesta dari awal dan tidak mendengarkan pesan istrinya, akhirnya Gunam melakukan kesalahan yang fatal. Gunam menabuh gendang dengan ekor ikan pari sehingga gendang telinga masyarakat yang hadir di sana menjadi pecah. Akibatnya, masyarakat tidak bisa mendengar lagi dan seketika Gunam bersama masyarakat dikutuk menjadi batu. Inilah karma dari Sang Hyang, karena kecerobohan si Gunam. Setelah kejadian tersebut, tinggallah Ben seorang diri yang selalu merindukan suaminya yang telah menjadi batu.Cerita ini mengandung pesan agar tidak terlalu mencemaskan masa depan dan fokus pada masa sekarang.

Kain Tenun dan Putra Mahkota

Cerita Rakyat
Dibaca : 36 kali

Cerita berjudul "Kain Tenun dan Putra Mahkota" yang ditulis oleh Menuk Hardaniwati berasal dari Jawa Barat. Cerita ini mengisahkan tentang seorang gadis remaja baik hati bernama Peria Pokak. Saat pergi ke hutan ia bertemu dengan tujuh bidadari yang mengajarinya menenun kain yang indah. Suatu waktu hasil tenunannya yang tertinggal di hutan ditemukan oleh Putra Mahkota. Saking terpesona akan kain tenun tersebut, Putra Mahkota mengadakan sayembara untuk mengetahui penenun kain indah tersebut.

Pendekar Muda Tanjung Bengkulu

Cerita Rakyat
Dibaca : 22 kali

Buku ini merupakan salah satu cerita rakyat yang ditulis untuk Siswa Sekolah Dasar. Kisahnya diambil dari cerita rakyat Sumatra Selatan yang berjudul "Anak Dalam''. Isi ceritanya mengisahkan perjalanan kehidupan seorang anak muda yang berasal dari Musi Rawas, yang berkeinginan mempelajari ilmu silat di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang adil, arif, dan bijaksana. Berkat kegigihan dan ketekunannya, ia diangkat menjadi pendekar muda, dan sekaligus dipercaya menjadi panglima perang di kerajaan. Bagaimana kisah selanjutnya, untuk mengetahui kisahnya secara lengkap, silahkan baca buku cerita ini.

Misteri di Hutan Rimba

Cerita Rakyat
Dibaca : 42 kali

Cerita rakyat yang ditulis oleh Erli Yetti ini berasal dari Sumbawa. Cerita ini berkisah tentang perjalanan Sultan Salahudinseorang raja dari kerajaan Bima yang sedang berburu rusa di hutan rimba, di kaki Gunung Londa. Namun beliau tidak menemukan seekor hewan buruan tetapi menjumpai dua gadis cantik yang mempunyai ibu seekor kerbau. Sultan sangat tertarik dengan salah satu gadis tersebut sehingga dia menculiknya. Gadis yang diculik tersebut bernama Siti Mardinah sedangkan kembarannya bernama Siti Partinah. Sultan akhirnya meminta Siti Mardinah menjadi permaisurinya dan gadis itupun menerima. Sejak Siti Mardinah diculik, Siti Partinah dan sang kerbau melakukan semedi hingga akhirnya kerbau tersebut berubah menjadi seorang wanita tua, wanita tersebut akhirnya menceritakan tentang kutukan yang menimpa dirinya saat hamil. Saat pernikahan Sultan dan Siti Mardinah berlangsung, ada seorang raja dari Dompu yang terkejut karena melihat wajah Siti Mardinah yang mengingatkan kepada permaisurinya yang sudah lama menghilang. Akhirnya keluarga tersebut dapat berkumpul kembali dan hidup berbahagia.