Bukit Batu Suli

Cerita Rakyat
Dibaca : 27 kali

Cerita "Bukit Batu Suli" yang ditulis oleh Reni Sisilida merupakan legenda masyarakat Kalimantan Tengah. Cerita ini mengisahkan tentang tiga pemuda perkasa yang mengalahkan sepasang raksasa langit. Konon katanya, jarak antara langit dan bumi sangat dekat saat itu sehingga sepasang raksasa bernama Garahasi dan Garahasa turun ke bumi dan menganggu manusia. Ranying Mahatala Langit pun marah dan mengirimkan Raja Tunggal Sanggumang untuk mencari ketiga pemuda tersebut. Akan tetapi, kedua raksasa tersebut tidak mudah dikalahkan. Akhirnya, ketiga pemuda bersama masyarakat kampung mencoba memotong puruk yang tidak lain adalah sebuah gunung yang menghubungkan langit dan bumi. Kerja sama itu membuahkan hasil dan para raksasa pun tidak pernah lagi turun ke bumi.

Kisah Si Pego

Cerita Rakyat
Dibaca : 37 kali

Cerita yang ditulis oleh Dwi Hariyanto ini berasal dari Kalimantan Timur. Pego adalah pemuda yang suka bekerja keras. Suatu ketika, Pego memasang perangkap burung untuk mengurangi jumlah burung pengganggu di lahan kebunnya. Beruntung, perangkap tersebut berhasil menjerat seekor burung kayangan. Ajaibnya, burung tersebut menjelma menjadi wanita cantik bernama Kejora. Singkat cerita Pego jatuh hati dan menikahi Kejora. Mereka memiliki putra bernama Datun. Suatu ketika, Kejora harus kembali ke kayangan karena Pego melanggar pantangan yang disyaratkan Kejora. Pego dan putranya mencari Kejora sampai ke kayangan. Dengan dibantu oleh teman-temannya, Pego berhasil melewati beberapa ujian dan membawa Kejora kembali.

Aki Balak

Cerita Rakyat
Dibaca : 29 kali

Cerita "Aki Balak" yang ditulis oleh Dad Murniah berasal dari Kalimantan Utara. Cerita ini mengisahkan Pak Sako yang merupakan tetangga keluarga Arbain dan Masniati. Keluarga Arbain dan Masniati mempunyai satu anak laki-laki. Anak Arbain dan Masniati diberi nama Matonandow yang bermakna matahari. Keluarga kecil ini memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan hasil hutan yang subur. Suatu hari, Pak Sako, tetangga Matonandow, terjatuh dari pohon damar dan terluka. Pak Sako pun dijuluki Aki Balak karena luka yang tidak semuh-sembuh. Luka itu semakin hari semakin parah sehingga dia pun diungsikan ke dalam hutan. Selama berada di hutan, luka Aki Balak menjadi sembuh. Akan tetapi, tidak ada seorang warga pun mengetahui penyebab kesembuhan lukannya. Apalagi, Aki Balak memutuskan untuk menetap di dalam hutan selamanya. Sejak saat itu, Matonandow dan warga setempat percaya bahwa Aki Balak dan kekuatan alam lah yang melindungi dan menolong warga di sana.

Cenderawasih Si Burung Bidadari

Cerita Rakyat
Dibaca : 33 kali

Cerita “Cenderawasih Si Burung Bidadari” yang ditulis oleh Dwi Pratiwi berasal dari daerah Papua Barat. Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Kweiya yang tinggal di Hutan Sparken. Ia membuat sayap dari pintalan benang dan menyelipkan jarum di ketiaknya. Seketika anak laki-laki itu berubah menjadi burung yang indah bernama burung cenderawasih. Anggota keluarga lainnya ikut memintal dan menyelipkan benang di ketiak karena tidak ingin berpisah dengan anaknya dan mereka pun ikut berubah menjadi burung. Sekawanan burung itu selalu terbang dan bertengger di pohon kayu hitam. Sebab itulah burung cenderawasih dipercaya selalu muncul di Papua Barat dengan warna yang berbeda-beda. Bulunya sangat indah dan cantik seperti bidadari sehingga masyarakat menyebutnya sebagai burung cenderawasih titisan bidadari.

Kakak Beradik Tange dan Berei

Cerita Rakyat
Dibaca : 78 kali

Cerita “Kakak Beradik Tange dan Berei” yang ditulis oleh I Made Subandia berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur. Cerita ini mengisahkan tentang kakak beradik Tange dan Berei. Mereka adalah anak yatim piatu yang mencoba berkelana ke pulau lain. Berei memiliki keahlian menangkap ikan sedangkan Tange pandai berkebun. Mereka hidup saling mengasihi. Kakak beradik tersebut mendirikan kampung masing-masing yang kemudian dihuni oleh keturunannya. Kampung Tange dan Kampung Berei hingga saat ini saling bahu-membahu dan terkadang mengadakan pesta bersama merayakan perkawinan atau adat lainnya.

Banterang Surati

Cerita Rakyat
Dibaca : 32 kali

Cerita "Banterang Surati" yang ditulis oleh M.Oktavia Vidiyanti berasal dari Jawa Timur. Cerita ini berkisah tentang Raden Banterang, lelaki yang gagah berani dan pandai berburu. Raden Banterang selalu berburu seekor kijang. Ketika ia berada di sebuah sungai, ia bertemu dengan Surati. Surati adalah seorang putri raja yang menyelamatkan diri karena kerajaanmya telah dikuasai oleh kerajaan lain. Raden Banterang pun menyelamatkan Surati dan menikahinya. Pada suatu hari, Surati mengetahui bahwa suaminya lah yang telah membunuh ayahnya. Kakak Surati, Rupaksa, pun menemuinya dan mengajaknya membunuh Raden Banterang. Namun, Surati menolak ajakan tersebut karena merasa telah berhutang budi kepada suaminya. Rupaksa sangat kesal lalu pergi menemui Raden Bantering dan menghasutnya bahwa Surati akan membunuhnya. Surati berusaha meyakinkan suaminya, tetapi Raden Banterang tidak percaya. Sebelum Surati menceburkan diri ke sungai, ia mengatakan jika sungai ini harum maka ia tidak berbohong, tetapi jika sungai ini keruh maka ia berbohong. Surati menceburkan diri ke dalam sungai dan air sungai pun berubah menjadi harum dan jernih. Raden Benterang pun menyesal. Sejak saat itulah sungai Surati diberi nama 'Sungai Banyuwangi'.

Jaka Prabangkara

Cerita Rakyat
Dibaca : 38 kali

Cerita "Jaka Prabangkara" yang ditulis Fairul Zabadi berasal dari Jawa Timur. Cerita ini mengisahkan tentang masa pemerintahan Raja Majapahit Prabu Dewaraja atau yang lebih dikenal dengan Prabu Brawijaya V. Dikisahkan bahwa sang raja memiliki anak bernama Jaka Prabangkara. Jaka Prabangkara merupakan seorang anak tampan yang berbudi luhur dan ahli dalam melukis. Suatu waktu lukisannya membuat marah sang raja, oleh karena itu ia dijatuhi hukuman mati. Untunglah sang patih Gajahmada menasehati sang raja supaya membatalkan hukumannya itu. Sebagai gantinya Jaka Prabangkara diminta berkelana hingga ke negeri jauh untuk melukis seluruh jagad raya beserta isinya.

Kisah Burung Udang dengan Ikan Toman

Cerita Rakyat
Dibaca : 54 kali

Cerita "Kisah Burung Udang dengan Ikan Toman" yang ditulis oleh Sri Sabakti berasal dari daerah Kampar, Riau. Cerita ini mengisahkan tentang persahabatan antara burung udang dan ikan toman. Mereka sering bekerja sama dalam mencari makanan. Suatu ketika, istri burung udang sakit. Ikan toman yang merasa kasihan dengan sahabatnya, membantu mencarikan obat untuk kesembuhan istri burung udang. Begitu pula waktu ikan toman sakit, burung udang segera pergi dan mencarikan obat untuknya sebagai balas budi.

Asal Mula Kotabaru

Cerita Rakyat
Dibaca : 76 kali

Cerita "Asal Mula Kotabaru" ditulis Musdalipah berasal dari Kalimantan Selatan. Cerita ini berkisah tentang keluarga La Ode yang hidup di sebuah negeri yang dipimpin oleh raja yang bijaksana. Setelah sang raja mangkat, tahta kerjaan diturunkan kepada putra mahkota. Akan tetapi, raja muda melanggar adat istiadat leluhurnya untuk tidak menerima bangsa lain bertamu ke negerinya. Akibatnya, bangsa lain yang semula hanya ingin menjalin kerja sama dalam perdagangan menjadi tamak dan menjajah negeri yang aman itu. Rakyatnya pun menjadi menderita dan mencari penghidupan baru di negeri lain. Demikianlah yang terjadi pada keluarga La Ode. Meski dengan sangat berat hati, dia merantau ke negeri seberang. La Ode membawa serta seluruh keluarganya ke pulau laut dan terdampar di sebuah pulau yang dihuni para raksasa. La Ode itu pun menantang raja raksasa. Apabila raja raksasa kalah, maka para raksasa harus pergi dari pulau itu. Kekalahan para raksasa pun memberikan kehidupan baru bagi La Ode.

Gatotkaca Satria dari Pringgadani

Cerita Rakyat
Dibaca : 57 kali

Cerita "Gatotkaca Satria dari Pringgadani" yang ditulis oleh Lustantini Septiningsih berasal dari Jawa Tengah. Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan putra dari pasangan Dewi Arimbi dan Raja Werkudara yang bernama Gatotkaca. Gatotkaca merupakan sosok yang tampan dan sangat sakti. Dalam perjalanan hidupnya ia menemui berbagai macam rintangan dan pertempuran. Musuh-musuhnya yang kalah dalam pertempuran memendam rasa benci kepadanya. Mereka bersiasat dan mencoba berbagai macam cara untuk melenyapkan Gatotkaca.